Langsung ke konten utama

Akhlak Pecinta Ahlulbait

Oleh: Syaikh Shaduq

1. Dari Ayahandaku, semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait? Imam menjawab, “Demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”. Jabir kemudian mengatakan: “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”.
Beliau mengatakan,” Wahai Jabir janganlah engkau bermazhab kepada orang-orang yang hanya mengatakan aku cinta Ali as dan berwali kepadanya, dan jika ada yang mengatakan aku cinta kepada rasul dan dan Rasulullah lebih baik dari Ali as, tapi kemudian tidak mengikuti jalannya tidak mengamalkan sunnahnya maka kecintaannya itu tidak bermanfaat sedikitpun. Maka bertakwalah kepada Allah dan beramalah karena Allah, karena tidak ada kekerabatan antara Allah dan siapapun. Hamba yang paling dicintai dan dihormati di sisi Allah adalah yang paling bertakwa dan yang paling mentaati-NYA.Wahai Jabir seseorang hamba tidak bisa mendekati Tuhannya kecuali dengan mentaati-NYA. Arti dibebaskan dari Neraka tidak ada artinya dan tidak ada satupun diantara kalian yang menjadi hujjah bagi Allah. Siapa yang ta’at itulah bagian dari kami dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah maka itu musuh kami, wilayah (kesetian) kepada kami tidak bisa dicapai kecuali dengan ketakwaan dan kewara’an.
2. Imam Shadiq as mengatakan: “Syiah kami adalah ahli wara’, ahli ijtihad, penunai janji, amanah, ahli zuhud, ahli ibadah, suka sholat 51 raka’at sehari semalam, tahajud di malam hari, shaum di siang hari, membersihkan harta-harta mereka dan haji ke tanah suci.”
3. Dari Muhammad bin Musa Al-Mutawakil dari Ahmad bin Abdullah dari Abi Abdillah ia mengatakan:“Tiada lain syiah Ali kecuali yang bersih perut dan kemaluannya, beramal untuk tuhannya, mengharapkan pahala dan takut kepada siksa-NYA.”
4. Muhammad bin Azlan mengatakan aku bersama Aba Abdillah, kemudian seseorang masuk dan mengucapkan salam. Ia ditanya bagaimana orang-orang yang engkau tinggalkan. Si lelaki yang datang tadi memuji-mujinya. Kemudian Aba Abdillah bertanya seberapa sering orang-orang kaya mereka mendatangi orang-orang miskin. Lelaki tadi menjawab sangat jarang. Kemudian ia ditanya lagi sejauhmana orang-orang kayanya menjenguk orang-orang miskin? . Lelaki tadi menjawab, :“Tuan menyebutkan sifat-sifat yang tidak dimiliki mereka. Abu Abdillah kemudian balik mengatakan,” Kenapa pula engkau menyebut mereka sebagai syiah?”
5. Semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, Seorang rawi mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Aabadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait, demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-NYA, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”. Jabir kemudian mengatakan, “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Lalu aku bertanya,”Dimana bisa kutemukan orang-orang seperti itu?” Imam menjawab, “Mereka ada di pinggiran diantara pasar-pasar Itulah mereka yang dimaksud dengan firman Allah “merendahkan hati terhadap orang-orang mukmin dan berwibawa di depan orang-orang kafir.”
6.  Meriwayatkan sebuah hadis kepadaku Muhammad bin Husan bin Alwalid semoga Allah meridhai mereka dari Mufadhol bin Qais dan Abi Abdillah alaihi as. Beliau mengatakan: “Berapa syiah kami di Kufah?” Aku menjawab:” lima puluh ribu. Beliau lantas mengatakan: “Saya mengharapkan jumlahnya hanya 20. Kemudian beliau mengatakan: “Demi Allah aku harap di Kufah syiah kami hanya ada 25 orang yang mengetahui urusan kami dan dan tidak berkata tentang kami kecuali dengan benar.”
7. Meriwayatkan sebuah hadis kepada kami Muhammad bin Majilwaih dari Abu Abdillah Berkata kepadanya Abu ja’far Ad-Dawaniqi di Hirah dimasa pemerintahan Abi Al-Abbas: “Ya Aba Abdillah, bagaimana dengan Syiahmu yang mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya dalam satu majlis sehingga diketahui madzhabnya”. Beliau mengatakan: “Itu karena memiliki kemanisan iman di dadanya dan karena manisnya menjadi tampak sejelas-jelasnya.”
8. Meriwayatkan sebuah hadis kepadaku Ahmad bin Muhammmad bin Yahya al-‘Athor dari Muhammad bin Sadir ia mengatakan Bahwa Abu abdillah mengatakan: “Jika tiba hari kiyamat makhluk-makhluk akan dipanggil dengan ibu-ibu mereka kecuali kami dan syiah kami karena tidak ada hubungan darah diantara kami.”
9. Meriwayatkan sebuah hadis dari Muhammad bin Majilwaeh meriwayatkan sebuah hadis kepada kami Umar bin Muhammad bin Abi Qosim dari Harun bin Muslim dari Musidah bin Shodaqo. Ia mengatakan Abu Abdilah ditanya tentang syiah kami beliau menjawab: “Syiah kami yang mempelopori kebajikan dan menahan dari keburukan, menunjukkan hal-hal yang indah dan bersegera dalam melakukan perintah Tuhan, karena mengharapkan rahmatnya. Merekalah dari kami kembali kepada kami dan bersama kami dimana saja berada.”
10. Ayahandaku meriwayatkan sebuah hadis kepadaku ia mengatakan telah meriwayatkan kepadanya Sa’ad bin Abdilllah dari Ali bin Abdul Aziz ia mengatakan Abu Abdillah mengatakan: “Ya Ali bin Abdil Aziz janganlah kau tertipu dengan tangisan mereka, karena ketakwaan itu adanya di hati.”
11.  Ayahandaku meriwayatkan sebuah hadis kepadaku ia mengatakan meriwayatkan sebuah hadis kepadaku Abdullah bin ja’far Alhumairi dari Mus’idah bin Shodaqoh dari Ashodiq, Rasulullah saw mengatakan: “Barang siapa yang  nestapa karena perbuatan buruk dan memiliki perjalanan hidup yang baik ialah orang mukmin.”
12.  Dengan sanad yang sama Abu Abdilah mengatakan: “Alangkah jeleknya orang mukmin kalau dihinakan oleh keinginannnya.”[]

[1] Disadur dari kitab Shifât as-Syi‘ah, karya Syaikh Shaduq (305-381).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII (1845 – 1907) Pejuang Islam yang Gigih Sisingamangaraja merupakan nama besar dalam sejarah Batak. Dia tokoh pemersatu. Dinasti Sisingamangaraja dimulai sejak pertengahan tahun 1500-an, saat Raja Sisingamangaraja I yang lahir tahun 1515 mulai memerintah. Dia memang bukan raja pertama di sana. Pemerintahan masa sebelum itu dikenal dengan nama bius. Satu bius merupakan kumpulan sekitar tujuh horja. Sedangkan satu horja terdiri dari 20 huta atau desa yang punya pimpinan sendiri. Ada Bius Toba, Patane Bolon, Silindung dan sebagainya. Dari 12 orang yang melanjutkan dinasti Sisingamangaraja, Singamangaraja XII merupakan raja paling populer dan diangkat sebagai pahlawan nasional sejak 9 November 1961. Lukisan dirinya yang dibuat Augustin Sibarani yang kemudian tercetak di uang Rp 1.000 yang lama, merupakan satu-satunya “foto” diri Sisingamangaraja. Dia naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Singamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. ...

AYAT - AYAT TAUHID YANG MASIH TERTINGGAL DALAM ALKITAB

Bersama dengan agama sebelumnya (Yahudi) dan agama sesudahnya (Islam), Kristen pada mulanya adalah keyakinan yang berlandaskan TAUHID (MONOTEISME MURNI) yakni sebuah Konsep yang mengajarkan dan menekankan bahwa Allah itu Esa. Namun,Pengakuan akan keesaan Allah meskipun merupakan landasan fundamental bagi agama dan iman yang benar,itu saja belumlah cukup sebelum kita mengerti secara benar apa yang dituntut oleh Tauhid.Sebab,bila kita merujuk ke Alkitab,disana dinyatakan bahwa Iblis-pun mengakui akan Tauhid,namun dia tidak bersikap men-Tauhid-kan Allah,sehingga Tauhidnya Iblis itu tak membawa dia ke dalam pengampunan Ilahi,sebagaimana disebutkan: "Engkau percaya,bahwa HANYA ADA SATU ALLAH saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."{Yak 2:19} Yang hendak ditegaskan oleh ayat ini adalah bahwa,memang pengakuan akan Tauhid itu baik pada diri kita,namun setan-setanpun percaya akan kebenaran fundamental in...

Yang mana wajah Yesus pilihan anda ?

Penggambaran wajah Yesus yg  seperti itu ternyata tidak terlalu membuat risau umat Kristen meskipun gambaran yg ditampilkan jauh dari bayangan dan pemahaman yg benar tentang seorang Yesus. Parahnya, hal ini justru dilakukan oleh pihak2x otoritas gereja sendiri. Dan bagi saya, ini tentu saja tidak benar, karena sebagai yg mengaku umatnya Yesus, seharusnya umat Kristen memberikan penghargaan yg pantas pada seorang Yesus. Pernah saat saya sedang melakukan diskusi dengan seorang teman yang beragama Kristen, ia dengan santai dan penuh senyum telah membenarkan sebuah informasi yg menurut dia mungkin hanya sebuah hal yg ringan, yaitu tentang adanya gambar2x wajah Yesus (dan ibundanya, Maria) yg digambar dengan profil wajah dan warna kulit yg berbeda di dalam gereja pada berbagai tempat yg berbeda di seluruh dunia . Gambar2x Yesus (dan ibundanya) ini digambarkan dg jauh berbeda dari bayangan umum sebagai seorang yahudi di Timur Tengah, tetapi sangat disesuaikan dengan...