Langsung ke konten utama

AS dan Strateginya Menghadapi Kebangkitan Islam

Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran dan dimulainya proses kebangkitan Islam, wacana dunia Islam memiliki definisi dan makna baru yang tak lagi terikat dengan batasan geografis. Republik Islam Iran sebagai pusat gejolak dan kebangkitan Islam merupakan markas krisis dan gejolak. Harus diakui bahwa pengaruh terpenting dari Revolusi Islam Iran adalah dampaknya terhadap kebangkitan dunia Islam. Prosesnya tidak hanya terjadi dalam kehidupan spiritual individu saja melainkan menjalar hingga ke sektor politik. Saat ini, agama Islam dijadikan sebagai landasan politik dan bahkan undang-undang negara-negara Islam. Sebab itu, gelombang kebangkitan Islam dalam lembaga dan organisasi perjuangan anti-aroganisme kini memilki format baru.
Sejak empat abad lalu, dunia merupakan ajang pementasan kolonialisme dan imperialisme Barat. Namun Revolusi Islam Iran telah mengilhami setiap bangsa untuk bangkit melawan arogansi Barat khususnya AS. Dukungan para pemimpin Republik Islam Iran terhadap lembaga-lembaga Islam di berbagai negara telah menimbulkan kesulitan bagi para kaum arogan yang merasa kepentingan mereka terancam. Pasca kemenangan Revolusi Islam, AS menyusun strategi baru dan menciptakan medan perang baru dalam menghadapi Iran. Propaganda AS dalam hal ini ditargetkan agar dapat membendung perluasan gelombang kebangkitan Islam di Iran ke berbagai negara lainnya. Strategi pertama adalah dengan menghantam pemerintah Iran dalam rangka menampilkan kegagalan sistem pemerintahan Islam.

Dalam dua dekade terakhir AS gagal  dalam membendung derasnya arus kebangkitan dan pertumbuhan gerakan-gerakan islami di berbagai negara. Bahkan kini AS merasa sangat terhimpit bahaya besar yang mengancam kepentingannya. Salah satu contohnya adalah perlawanan para pejuang Hezbollah Lebanon menghadapi agresi Rezim Zionis Israel. Kemenangan Hezbollah serta terusirnya pasukan Israel dari wilayah pendudukan Lebaon merupakan alarm bahaya bagi AS dan sekutunya. Mereka mengkhawatirkan gelombang kebangkitan dan perlawasan Hezbollah itu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu, AS memilih strategi untuk memperlemah peran organisasi Islam di Lebanon dan lebih menitik-beratkan pada peran pemerintah. Namun peluang keberhasilan strategi tersebut sangat kecil mengingat Hezbollah telah memiliki tempat yang sangat istimewa di hati masyarakat Lebanon. Tidak hanya itu, Hezbollah juga mendapat dukungan spriritual dan finansial dan warga Lebanon dan terus melangkah maju dalam merealisasikan tujuan-tujuan islaminya.

Terlepas dari masalah tadi, AS sendiri juga telah memperluas jangkauan konfrontasinya dengan dunia Islam dengan menggulirkan prakarsa Timur Tengah Raya dan jargon pemberantasan terorisme. Apalagi AS berniat menindaklajuti politiknya itu secara lebih ekstrim dan agresif. Perlu diingat bahwa agresi ke Irak dan Afghanistan merupakan bagian dari pencegahan kebangkitan Islam. Adapun terkait negara-negara tetangga Iran dan di luar kawasan Timur Tengah, AS dan sekutunya juga tampak lebih cerdik dan terperinci dalam meredam gelombang kebangkitan Islam. Caranya adalah dengan menekan pihak pemerintah untuk lebih mempersempit ruang gerak organisasi islami negara negara yang bersangkutan.

Dalam menghadapi fenomena tersebut, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah negara-negara Islam. Pertama, pemerintah dapat bertindak sebagai pengarah kebangkitan dan perkembangan pemikiran islami. Dalam konteks itu, pemerintah juga harus lihai dalam mengantisipasi setiap penyimpangan yang terjadi guna menjaga persatuan. Pada saat yang sama, pemerintah juga dituntut untuk menyusun program jangka panjang khususnya di bidang budaya  dalam rangka membendung propaganda asing. Dewasa ini, organisasi pergerakan kecil yang beraktivitas di dalam negeri dapat mempengaruhi transformasi global. Contoh nyatanya adalah gelombang dan gemuruh perjuangan Hezbollah Lebanon melawan pasukan Israel. Dunia menyaksikan besarnya pengaruh kemenangan Hezbollah terhadap transformasi dunia Islam dan global.

Poin kedua adalah dukungan spiritual dan finansial pemerintah terhadap gerakan-gerakan islami agar aktivitas mereka dapat lebih ditingkatkan dalam menghadapi politik konfrontatif asing. Ketiga, pemerintah diharapkan memberikan penjelasan dan definisi yang tepat terkait terorisme agar tidak dapat diselewengkan untuk menumpas gerakan-gerakan islami. Hal ini dinilai sangat urgen mengingat setiap negara Islam memiliki visi dan strategi yang berbeda-beda di sektor politik, budaya, dan ekonomi. Jika hal ini dapat terwujud, penyelarasan kebijakan antarnegara Islam akan dengan sangat mudah tercapai.

Pada hakikatnya, terciptanya peluang interaksi dan kerjasama konstruktif dalam hubungan budaya, ekonomi, politik, dan keamanan, antarnegara Islam dapat mewujudkan akar interaksi dan hubungan yang erat serta berlandasakan pada nilai-nilai Islami.[islamalternatif]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII (1845 – 1907) Pejuang Islam yang Gigih Sisingamangaraja merupakan nama besar dalam sejarah Batak. Dia tokoh pemersatu. Dinasti Sisingamangaraja dimulai sejak pertengahan tahun 1500-an, saat Raja Sisingamangaraja I yang lahir tahun 1515 mulai memerintah. Dia memang bukan raja pertama di sana. Pemerintahan masa sebelum itu dikenal dengan nama bius. Satu bius merupakan kumpulan sekitar tujuh horja. Sedangkan satu horja terdiri dari 20 huta atau desa yang punya pimpinan sendiri. Ada Bius Toba, Patane Bolon, Silindung dan sebagainya. Dari 12 orang yang melanjutkan dinasti Sisingamangaraja, Singamangaraja XII merupakan raja paling populer dan diangkat sebagai pahlawan nasional sejak 9 November 1961. Lukisan dirinya yang dibuat Augustin Sibarani yang kemudian tercetak di uang Rp 1.000 yang lama, merupakan satu-satunya “foto” diri Sisingamangaraja. Dia naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Singamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. ...

AYAT - AYAT TAUHID YANG MASIH TERTINGGAL DALAM ALKITAB

Bersama dengan agama sebelumnya (Yahudi) dan agama sesudahnya (Islam), Kristen pada mulanya adalah keyakinan yang berlandaskan TAUHID (MONOTEISME MURNI) yakni sebuah Konsep yang mengajarkan dan menekankan bahwa Allah itu Esa. Namun,Pengakuan akan keesaan Allah meskipun merupakan landasan fundamental bagi agama dan iman yang benar,itu saja belumlah cukup sebelum kita mengerti secara benar apa yang dituntut oleh Tauhid.Sebab,bila kita merujuk ke Alkitab,disana dinyatakan bahwa Iblis-pun mengakui akan Tauhid,namun dia tidak bersikap men-Tauhid-kan Allah,sehingga Tauhidnya Iblis itu tak membawa dia ke dalam pengampunan Ilahi,sebagaimana disebutkan: "Engkau percaya,bahwa HANYA ADA SATU ALLAH saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar."{Yak 2:19} Yang hendak ditegaskan oleh ayat ini adalah bahwa,memang pengakuan akan Tauhid itu baik pada diri kita,namun setan-setanpun percaya akan kebenaran fundamental in...

Yang mana wajah Yesus pilihan anda ?

Penggambaran wajah Yesus yg  seperti itu ternyata tidak terlalu membuat risau umat Kristen meskipun gambaran yg ditampilkan jauh dari bayangan dan pemahaman yg benar tentang seorang Yesus. Parahnya, hal ini justru dilakukan oleh pihak2x otoritas gereja sendiri. Dan bagi saya, ini tentu saja tidak benar, karena sebagai yg mengaku umatnya Yesus, seharusnya umat Kristen memberikan penghargaan yg pantas pada seorang Yesus. Pernah saat saya sedang melakukan diskusi dengan seorang teman yang beragama Kristen, ia dengan santai dan penuh senyum telah membenarkan sebuah informasi yg menurut dia mungkin hanya sebuah hal yg ringan, yaitu tentang adanya gambar2x wajah Yesus (dan ibundanya, Maria) yg digambar dengan profil wajah dan warna kulit yg berbeda di dalam gereja pada berbagai tempat yg berbeda di seluruh dunia . Gambar2x Yesus (dan ibundanya) ini digambarkan dg jauh berbeda dari bayangan umum sebagai seorang yahudi di Timur Tengah, tetapi sangat disesuaikan dengan...