Langsung ke konten utama

Surah Al-Ahzāb : 33

 TAFSIR ALQURAN


Surah Al-Ahzāb : 33


Pensucian Ahlul Bayt as

“Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan segala jenis kekotoran darimu wahai Ahlul bayt dan mensucikanmu sesuci-sucinya.”
Berdasarkan riwayat dari Aisyah, Ummu Salamah, Abu Sa’id Al-Khudri dan Anas bin Malik, ayat ini turun hanya untuk lima orang, yaitu Rasulullah SAWW, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein as
Rasulullah SAWW bersabda seraya menunjuk kepada Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein as: “Ya Allah, mereka ini adalah Ahlul Baytku, maka peliharalah mereka dari keraguan dan sucikan mereka sesuci-sucinya.” Banyak hadis lain yang searti dengan hadis tersebut.




 Silahkan rujuk:
1.Shahih Muslim, kitab Fadhā`ius Shahābah, bab Fadhā`il Ahli Baytin Nabi SAWW, juz 2, hal. 368, cetakan Isa Al-Halabi; juz 15 hal. 194, Syarah An-Nawawi, cetakan Mesir.
2.Shahih Tirmidzi, juz 5, hal. 30, hadis ke 3258; hal. 328, hadis ke 3875, cetakan Darul Fikr.
3.Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 5, hal. 25, cetakan Darul Ma’arif, Mesir.
4.Al-Mustadrak,karya Al-Hakim, juz 3, hal. 133, 146, 147, 158; juz 2, hal. 416.
5.Al-Mu’jamuz Shaghīr,karya Ath-Thabarani, juz 1, hal. 65 dan 135.
6.Syawāhidut Tanzīl,karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 11-92, hadis ke 637, 638, 639, 640, 641, 644, 648, 649, 650, 651, 652, 653, 656, 657, 658, 659, 660, 661, 663, 664, 665, 666, 667, 668, 671, 672, 673, 675, 678, 680, 681, 686, 689, 690, 691, 694, 707, 710, 713, 714, 717, 718, 729, 740, 751, 754, 755, 756, 757, 758, 759, 760, 761, 762, 764, 765, 767, 768, 769, 770, 774, cetakan pertama, Beirut.
7.Khashā`ish Amīrul Mu`minān, karya An-Nasa’i Asy-Syafi’i, hal. 4, cetakan At-Taqaddum Al-‘Ilmiyah, Mesir; hal. 8, cetakan Beirut; hal. 49, cetakan Al-Haidariyah.
8.Tarjamatul Imam Ali bin Abi Thalibdalam Tārīkh Dimasyq, karya Ibnu ‘Asakir Asy-Sayarifi’i, juz 1, hal. 185.
9.Kifāyatut Thālib,karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 45, 373, 374, 375.
10. Musnad Ahmad, juz 3, hal. 259 dan 285; juz 4, hal. 107; juz 6, hal. 292, 296, 298, 304, dan 306, cetakan Mesir.
11. Usdul Ghābah fī Ma’rifatis Shahābah, karya Ibnu Atsir Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 12 dan 20; juz 3, hal. 413; juz 5, hal. 521 dan 589.
12. Dzakhā`irul ‘Uqbā,karya Ath-Thabari Asy-Syafi’i, hal. 21, 23, dan 24.
13. Asbābun Nuzūl,karya Al-Wahidi, hal. 203, cetakan Al-Halabi, Mesir.
14. Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 23 dan 224.
15. Tafsīr Ath-Thabari, juz 22, hal. 6, 7, dan 8, cetakan Al-Halabi, Mesir.
16. Ad-Durrul Mantsūr,karya As-Suyuthi, juz 5, hal. 198 dan 199.
17. Ahkāmul Qurān,karya Al-Jashshash, juz 5, hal. 230, cetakan Abdurrahman Muhammad; hal. 443, cetakan Kairo.
18. Manāqib Ali bin Abi Thalib,karya Ibnu Al-Maghazili Asy-Syafi’i, hal. 301, hadis ke 345, 348, 349, 350, dan 351.
19. Mashābīhus Sunnah,karya Al-Baghawi Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 278, cetakan Muhammad Ali Shabih; juz 2, hal. 204, cetakan Al-Khasyab.
20. Misykātul Mashābīh,karya Al-‘Amri, juz 3, hal. 354.
21. Al-Khasysyāfkarya Az-Zamakhsyari, juz 1, hal 193, cetakan Mushthafa Muhammad; juz 1, hal. 369, cetakan Beirut.
22. Tadzkiratul Khawwāsh,karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 233.
23. Mathālibus Sa`ūl,karya Ibnu Thalhah Asy-Syafi’i, juz 1, hal. 19 dan 20.
24. Ahkāmul Qurān,karya Ibnu ‘Arabi, juz 2, hal. 166, cetakan Mesir.
25. Tafsir Al-Qurthubi, juz 14, hal. 182, cetakan Kairo.
26. Tafsir Ibnu Katsir juz 3 hal. 483, 494, dan 485, cetakan Mesir.
27. Al-fushūlul Muhimmah karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki hal. 8.
28. At-Tashīl li ’Ūlūmit Tanzīl, karya Al-Kalbi, juz 3, hal. 137.
29. At-Tafsīrul Munīr li ma’ālimit Tanzīl, karya Al-Jawi, juz 2, hal. 183.
30. Al-Ishābah,karya Ibnu Hajar Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 502; juz 4; hal. 367, cetakan Mushthafa Muhammad; juz 2, hal. 509; juz 4, hal. 378, cetakan As-Sa’adah, Mesir.
31. Al-Itqān fī ‘Ulūmil Qurān, karya As-Suyuthi, juz 4, hal. 240, cetakan Mathba’ Al-Masyhad Al-Huseini, Mesir.
32. Ash-Shawā’iqul Muhriqah,karya Ibnu Hajar, hal. 85, cetakan Al-Maimaniyah; hal. 141 dan 227, cetakan Al-Muhammadiyah.
33. Muntakhab Kanzul ‘Ummāl(catatan pinggir) Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 5, hal. 96.
34. As-Sīrah An-Nabawiyah, karya Zaini Dahlan (catatan pinggir) As-Sīrah Al-Halabiyah, juz 3, hal. 329 dan 330, cetakan Al-Mathba’ Al-Bahiyah, Mesir; juz 3, hal. 365, cetakan Muhammad Ali Shabih, Mesir.
35. Is’āfur Rāghibīn,karya Ash-Shabban (catatan pinggir) Nurul Abshār, hal. 104, 105, dan 106, cetakan As-Sa’idiyah; hal. 97 dan 98, cetakan Al-‘Utsmaniyah; hal. 105, cetakan Mushthafa Muhammad, Mesir.
36. Ihqāqul Haqq,karya At-Tustari juz 2, hal. 547-502.
37. Fadhā`ilul Khamsah, juz 1, hal. 223 dan 224.
38. Al-Istī’āb,karya Ibnu Abdul Bar (catatan pinggir) Al-Ishābah, juz 3, hal. 37, cetakan As-Sa’adah; juz 3, hal. 317, cetakan Mushthafa Muhammad.
39. Yanābī’ul Mawaddah,karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 107, 108, 228, 229, 230, 244, 260, dan 294, cetakan Istambul; hal. 124, 125, 126, 135, 196, 229, 269, 271, 272, 352, dan 353, cetakan Al-Haidariyah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII (1845 – 1907) Pejuang Islam yang Gigih Sisingamangaraja merupakan nama besar dalam sejarah Batak. Dia tokoh pemersatu. Dinasti Sisingamangaraja dimulai sejak pertengahan tahun 1500-an, saat Raja Sisingamangaraja I yang lahir tahun 1515 mulai memerintah. Dia memang bukan raja pertama di sana. Pemerintahan masa sebelum itu dikenal dengan nama bius. Satu bius merupakan kumpulan sekitar tujuh horja. Sedangkan satu horja terdiri dari 20 huta atau desa yang punya pimpinan sendiri. Ada Bius Toba, Patane Bolon, Silindung dan sebagainya. Dari 12 orang yang melanjutkan dinasti Sisingamangaraja, Singamangaraja XII merupakan raja paling populer dan diangkat sebagai pahlawan nasional sejak 9 November 1961. Lukisan dirinya yang dibuat Augustin Sibarani yang kemudian tercetak di uang Rp 1.000 yang lama, merupakan satu-satunya “foto” diri Sisingamangaraja. Dia naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Singamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. Peno

Surat dalam Al Quran dapat mencegah 10 perkara

10 Surat dalam Al Quran dapat mencegah 10 perkara 1. Surat Al Fatihah mencegah kemarahan Allah 2. Surat Yaasin mencegah kehausan di hari kiamat 3. Surat Ad Dukhan mencegah kesusahan di hari kiamat 4. Surat Waqi'ah mencegah kekafiran 5. Surat Al Mulk mencegah siksa kubur 6. Surat Al Kautsar mencegah permusuhan 7. Surat Al Kafirun mencegah kekufuran ketika di cabut roh 8. Surat Al Ikhlas mencegah kemunafikan 9. Surat Al Falaq mencegah iri hati seseorang 10. Surat An Nas mencegah was-was Semoga bermanfaat insya Allah :)    

Akhlak Pecinta Ahlulbait

Oleh: Syaikh Shaduq 1. Dari Ayahandaku, semoga Allah swt memberi rahmat kepadanya, ia mengatakan telah meriwayatkan kepadaku Ali Bin Husain Asyad Abadi dari Jabir bin Ju’fi, ia mengatakan telah berkata Abu Ja’far: “Apakah cukup yang menjadi syiah dengan hanya mengatakan cinta kepada Ahlulbait? Imam menjawab, “Demi Allah , tiada lain Syiah kami adalah mereka yang bertakwa kepada Allah dan mentaati-Nya, Mereka hanya dikenal dengan ketawadhuan, kekhusyu’an, menunaikan amanat, dan banyak berdzikir kepada Allah, shaum, shalat, berbuat baik kepada orang tua, baik kepada tetangga yang miskin, yang fakir, yang punya hutang, anak-anak yatim, jujur, membaca Quran, menjaga lisan kecuali dengan perkataan yang baik, Orang-orang syiah adalah amanah bagi para keluarga mereka”. Jabir kemudian mengatakan: “Wahai putra Rasulullah saw, kami mengenal mereka tetapi tidak memiliki sifat-sifat seperti ini”. Beliau mengatakan,” Wahai Jabir janganlah engkau bermazhab kepada orang-