Langsung ke konten utama

PENJELASAN PERBEDAAN RUKUN IMAN DALAM SYIAH


*judul ini seharusnya "menjawab fitnah sesat dikarenakan rukun iman berbeda"
-sebenarnya ini adalah masalah klasik, dan sepertinya kurang kerjaan apabila di bicarakan,
Tapi untuk memperjelas kem

bali marinkita ulang
(Atas permintaan abu harisman by inbox ke admin page syiah)


Semakin banyak Para Penabur Fitnah murahan itu berbicara memfitnah Mazhab Syi’ah semakin tampak kejahilan dan kebangkrutan logika mereka.
Kebodohan demi kebodohan dan kekerdilan logika tak hentik-hentinya mereka pamerkan! Kini mereka berupaya membodohi kaum awam bahwa Syi’ah itu sesat dan keluar dari Islam karena rukun imamnya berbeda! Mereka menyebut bahwa:

Rukun Imam Syi’ah Vs Rukun Imam Ahlusunnah!

## Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
1) Syahadatain
2) As-Sholah
3) As-Shoum
4) Az-Zakah
5) Al-Haj

## Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
1) As-Sholah
2) As-Shoum
3) Az-Zakah
4) Al-Haj
5) Al wilayah

.## Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
3) Iman kepada Kitab-kitab Nya
4) Iman kepada Rasul Nya
5) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
6) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.

##Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
1) At-Tauhid
2) An Nubuwwah
3) Al Imamah
4) Al Adlu
5) Al Ma’ad (menurut albayyinat.net/ind1.html)

Lalu setelahnya mereka menyimpulkan bahwa Syi’ah tidak beriman kepada:
Qadha’ dan Qadar, para malaikat dan kitab-kitab Allah!

**Ibnu Jakfari:

Alhamdulillah, saya tidak pernah terkejut dengan kejahilan mereka yang memusuhi Ahlulbait Nabi saw dan Syi’ahnya, sebab jika mereka tidak sejahil itu tidak mungkin mereka bergabung bersama kaum munafik untuk memusuhi kebenaran!
Tetapi yang saya agak heran, mengapa mereka tidak malu memamerkan kejahilan memalukan yang mencerminkan kebangkrutan logika sehat itu! Mungkin mereka beranggapan bahwa para pembaca tulisan mereka itu adalah kaum sufahâ’ (kaum bodoh lagi dungu) padahal justru merekalah yang sufahâ’.

Allah berfirman:

أَلاَ إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَكِنْ لاَّ يَعْلَمُوْنَ

“Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, akan tetapi mereka tidak tahu.”
(QS. 2;13)

Dengan logika jongkok kaum kerdil itu, SYIAH DITUDUH tidak percaya kepada para MALAIKAT, KITAB-kitab dan QADHA dan QADAR! Dan karanganya pula Syi’ah divonis sesat dan kafir!

Sungguh hebat “kejelian penyimpulan” kaum Pemfitnah bayaran itu!
Karena Syi’ah tidak menyebutnya dalam Rukun Iman mereka maka berarti Syi’ah tidak beriman kepadanya!
Tidak banyak yang ingin saya katakan dalam menjawab kejahilan kaum Pemfitnah itu sebab waktu saya jauh lebih berharga dari menanggapi kejahilan murahan kaum jahil itu. Saya hanya ingin mengatakan:


>>> A) Apa pendapat kalian tentang hadis shahih riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya:

1/30 Bab al Imân Ma Huwa wa Bayâni Khishalihi:
**Hadis Bukhari;
.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ مَا الْإِيمَانُ قَالَ الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ
.**Hadis Muslim
.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَارِزًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْإِيمَانُ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكِتَابِهِ وَلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ الْآخِرِ
.
Hadis di atas menyebutkan bahwa Rukun Imam itu hanya:
(1) Beriman kepada Allah,
(2) Kepada para malaikat,
(3) Kepada kitab-Nya,
(4) Perjumpaan dengan-Nya,
(5) Kepada para rasul.


Tidak ada sebutan apapun tentang kewajiban percaya kepada Qadha’ dan Qadar?!
Apakah berarti Rukun Imannya Rasulullah saw. berbeda dengan Rukun Imannya Ahlusunnah?
Sehingga beliau harus dituduh tidak berimam karena tidak mengimani qadha’ dan qadar?!

Dan yang lebih konyol lagi, bahwa Rukun Iman itu tidak menyebut-nyebut Keimanan kepada Kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad saw. secara khusus!


>>> B) Apa Pendapat Anda terhadap hadis shahih dalam riwayat Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya,
1/35 Bab al Amru Bil Imân Billah wa rasûluhi, seperti di bawah ini:
.
قَالَ أَمَرَهُمْ بِالْإِيمَانِ بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَقَالَ هَلْ تَدْرُونَ مَا الْإِيمَانُ بِاللَّهِ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامُ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءُ الزَّكَاةِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ وَأَنْ تُؤَدُّوا خُمُسًا مِنْ الْمَغْنَمِ
.
“Aku perintahkan kamu agar berimanan hanya kepada Allah!
Tahukan kamu apa iman kepada Allah itu?
Mereka menjawab: Tidak.
Beliau bersabda:
*Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah,
* menegakkan shalat,
*membayar zakat,
*puasa bulan ramadhan dan
*membayar khumus (seperlima dari keuntungan/perolehan).”
.
Hadis di atas menegaskan bahwa inti keimanan itu sebagai berikut:
(1) Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah,
(2) Dan bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah,
(3) Menegakkan shalat,
(4) Membayar zakat,
(5) dan membayar khumus.

Sementara dalam riwayat lain selanjutnya disebutkan poin yang berbeda yaitu:
(*) berpuasa bulan ramadhan,
sehingga pilar keimanan itu menjadi berbeda.
--> Dalam hadis pertama tidak ada sebutan tentang puasa bulan Ramadhan, sementara dalam hadis kedua ada sebutan tentang puasa Ramadhan!

(*) Selain itu, apakan tiga atau empat poin selain beriman kepada Allah dan Rasul-Nya juga termasuk dalam Rukun/Pilar keimanan?
--> Lalu apa bedanya dengan Rukun Islam yang diyakini Ahlusunnah?!

>>> C) Dalam Rukun Imam Ahlusunnah tidak disebutkan keimanan kepada keadilan Allah yang Maha Adil.
---> Lalu apakah itu berarti Ahlusunnah tidak mengimani bahwa Allah itu Maha Adil. Atau dengan kata lain bahwa Ahlusunnah mengimani bahwa Allah itu ZALIM?!

>>> D) Jika jawaban kalian mengatakan tidak demikian keimanan kita. Kami beriman bahwa Allah Maha Adil.
--->Lalu mengapakah tidak kalian sebut dalam poin Rukun Imam!

>>> E) Apapun jawaban para ulama Ahlusunnah terhadapnya itu juga jawaban kami dalam membantah kaum Pemfitnah, khususnya kaum Wahhâbi-Salafi (yang sudah mulai mempekerjakan sebagian uztadz-ustadz Sunni untuk menggempur Mazhab Syi’ah!) ketika mereka menuduh Syi’ah tidak mengimani kitab-kitab para rasul dan qadha’ dan qadar hanya kerena alasan lugu (baca: dungu) bahwa hal-hal tersebut tidak disebutkan dalam poin Rukun Imam Syi’ah!

>>> F) Jika benar demikian bahwa Rukun Iman kalian adalah seperti yang kalian sebutkan, lalu mengapakah kalian begitu “ngotot” sampai-sampai kerongkongan para penjaual fitnah di atas-atas mimbar naas itu seakan hendak meladak menghujat Syi’ah karena mereka tidak mengimani kekhalifahan tiga Khalifah sebelum Imam Ali as.?!
Mengapakah demikian?
Bukankan ia bukan bagian dari Rukun Iman?
Bahwa sama sekali ia bukan bagian dari keyakinan. Ia bagian dari urusan fikih. Bukankah demikian?!
---> Jika kalian tidak mengerti bahwa masalah imamah/khilafah itu adalah bagian dari masalah furûiyah, maka alangkan jahil dan memalukannya kalian!!
Jika sudah mengerti, lalu mengapakah kalian berkelakuan seperti orang jahil?!

>>> G) Dan akhirnya, saya hendak bertanya, apa yang akan kalian lakukan terhadap hadis-hadis shahih dari Nabi saw. dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang menegaskan bahwa :
"" dengan sekedar mengiman Allah dan kerasulan Nabi Muhammad saw. seorang telah dipastikan beriman dan pasti masuk surga?""


kitab-kitab Syeikh Shadûq, Syeikh Mufid, Sayyid al Murtadha, al Karâjiki, Allamah al Hilli, Khawaja Syeikh Nashiruddîn ath Thusi… juga kitab-kitab Syeikh Muhammad Ridha al Mudhaffar, Syeikh Kyasf al Ghithâ’, Allamah Thabathabai, Syeikh Allamah Ja’far Subhâni, Syeikh Allamah Abdullah Jawadi Amuli, Sayyid Allamah Kamâl al Haidari…

Dari pada anda hanya mengorek bekerja siang malam memerangi agama Allah dan rasull serta ahlulbaytnya yang telah dijamin untuk dijaga, dibela dan dimenangkan oleh Allah, lebih baik kalian mencari lowongan kerja lain yang lebih terhormat dan tidak mencelakakan dunia akhirat!
Karena saya fikir pekerjaan menyesatkan dan untuk menimbulkan kebencian terhadap syiah itu hasilnya NOL BESAR
Bisa dilihat di lapangan :

SEMAKIN DICACI, DAN DI ZALIMI, SYIAH SEMAKIN BESAR

Komentar

  1. Bos lu syiah?
    Paradigma apa yg kw ingin disni jangan sebar doktrin sampah syiah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta Sisingamangaraja XII

Sisingamangaraja XII (1845 – 1907) Pejuang Islam yang Gigih Sisingamangaraja merupakan nama besar dalam sejarah Batak. Dia tokoh pemersatu. Dinasti Sisingamangaraja dimulai sejak pertengahan tahun 1500-an, saat Raja Sisingamangaraja I yang lahir tahun 1515 mulai memerintah. Dia memang bukan raja pertama di sana. Pemerintahan masa sebelum itu dikenal dengan nama bius. Satu bius merupakan kumpulan sekitar tujuh horja. Sedangkan satu horja terdiri dari 20 huta atau desa yang punya pimpinan sendiri. Ada Bius Toba, Patane Bolon, Silindung dan sebagainya. Dari 12 orang yang melanjutkan dinasti Sisingamangaraja, Singamangaraja XII merupakan raja paling populer dan diangkat sebagai pahlawan nasional sejak 9 November 1961. Lukisan dirinya yang dibuat Augustin Sibarani yang kemudian tercetak di uang Rp 1.000 yang lama, merupakan satu-satunya “foto” diri Sisingamangaraja. Dia naik tahta pada tahun 1876 menggantikan ayahnya Singamangaraja XI yang bernama Ompu Sohahuaon. Peno

Surat dalam Al Quran dapat mencegah 10 perkara

10 Surat dalam Al Quran dapat mencegah 10 perkara 1. Surat Al Fatihah mencegah kemarahan Allah 2. Surat Yaasin mencegah kehausan di hari kiamat 3. Surat Ad Dukhan mencegah kesusahan di hari kiamat 4. Surat Waqi'ah mencegah kekafiran 5. Surat Al Mulk mencegah siksa kubur 6. Surat Al Kautsar mencegah permusuhan 7. Surat Al Kafirun mencegah kekufuran ketika di cabut roh 8. Surat Al Ikhlas mencegah kemunafikan 9. Surat Al Falaq mencegah iri hati seseorang 10. Surat An Nas mencegah was-was Semoga bermanfaat insya Allah :)    

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Ruh Perlawanan Dunia

Christian Sience monitor menurunkan sebuah makalah menarik pada edisi terakhirnya. Makalah ini berjudul "Dalam Otak (Ayatullah) Khamenei". Makalah ini memperkenalkan kepribadian Rahbar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei. Tetapi, lantaran menjadikan sebagian aktifis yang dekat dengan garis Barat, makalah ini tidak dapat menggambarkan dan memperkenalkan Rahbar dunia ini secara benar dan detail. Hanya saja, beberapa bagian dari makalah ini menulis peristiwa-peristiwa di sepanjang kehidupan Ayatullah Khamenei yang tidak bisa dipungkiri. Sebagai contoh, Ayatullah Khamenei pada dasawarsa 70 abad lalu pernah hidup dalam rutan rezim Reza Pahlevi. Di bagian lain makalah ini disebutkan, tidak diragukan lagi bahwa Ayatullah Khamenei adalah seorang pemimpin yang tak tertandingi untuk muqawamah dalam melawan hegemoni Amerika, Barat, Israel, dan para sekutu mereka di Timur Tengah. Pemimpin ini tidak bisa dibandingkan dengan para pemimpin dunia yang